SEKUNTUM WANGI DALAM SUNYI
Bermula pada setiap yang tak terjangkau
Kau lahir memekak tangis dari masa lampau
Kisah paling sunyi yang tak tergamit
Bergentayang dalam ingatan umpama dedemit
Barang kali tak lagi mampu kusua
Wajah kirana perangkum candra
Meski waktu tak henti mengirim harum
Melalui kenanga, ia bentuk rindu paling ranum
Kadangkala kutemui kau sedang memekar
Merekah elok dari kuncup kembang mawar
Aku mengindra kau yang telah moksa
Sungguh indah meski ayal semata
Mampu kau kusapa melalui hampa
Pada malam panjang zikir penuh nestapa
Sebab tak ingin aku berjumpa lelap
Kulangitkan doa sebagai obat mujarap
Kini sendiri kutempuh suwung
Tubuh rapuh sebagai perahu untuk melarung
Dalam semesta yang teramat sepi
Aku sekuntum wangi dalam sunyi
Oleh: Hamba Allah
Editor: Shofiyah Qothrunnada
Komentar