DAURAH ILMIAH II

 


“ Menggali Tafsir Kediri : Perspektif dan Metodologi Tafsir dalam Konteks Nusantara”

 

 

Pada hari Selasa tanggal 10 September 2024 yang bertempat di gedung auditorium lantai 5 pascasarjana UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. PSAT UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung mengadakan seminar Daurah Ilmiah yang bertema “ Menggali Tafsir Kediri:Perspektif dan Metodologi Tafsir dalam Konteks Nusantara”. Yang di moderator i oleh Ahmad Solikhin mahasiswa semester 7 prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagng serta anggota Pusat Studi Al-Qur’an dan Tafsir ( PSQT ) serta di narasumber i langsung oleh penulis serta pengarang buku “Tafsir Kediri” yakni Dr. Abdurrohman, M. Ud CH. CHI. Beliau merupakan alumni mahasiswa pascasarjana IAT UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, dan kini beliau menjadi salah satu dosen tafsir di UIN Sunan Ampel Surabaya.

Acara yang dibuka pada pagi hari sekitar pukul 08.00 oleh Adella, mahasiswa semester 3  itu sangat dinanti-nanti oleh hampir seluruh mahasiswa IAT dari mulai semester awal hingga akhir. Dilanjut dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dengan fasih dan lantang yang di lantunkan oleh Hadanallah Mahasiswa semester 5, tidak lupa juga menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya” dan “Mars UIN Sayyid Ali Rahmatullah” oleh dirigen Natasha mahasiswa semester 3 dan diiringi oleh seluruh peserta daurah ilmiah. Sebelum seminar dimulai, Abah Dr. Muhammad Ridho, MA selaku wakil dekan III Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah memberikan sambutan dan di akhiri dengan doa.

Dan pada puncaknya, beliau Dr. Abdurrohman, M. Ud CH. CHI memperlihatkan karya beliau yakni buku tafsir yang beliau karang sendiri, berjudul “ Tafsir Kediri”, mengapa di beri nama Tafsir kediri ? karena di ambil dari nama daerah asal beliau, tuturnya. Beliau juga memaparkan bahwa buku tersebut beliau tulis dengan mengutip pendapat-pendapat sehingga di dalamnya tidak terdapat  foot note dan body note. Di dalam kata pengantar nya, tertulis bahwa buku tersebut juga ditulis dengan Ulumul Qur’an dan kearifan lokal. Dalam seminar tersebut beliau membahas sedikit penafsiran tentang kisah penyembelihan sapi betina. Beliau menjelaskan bahwa kisah penyembelihan sapi betina di dalam surah Al-Baqarah dimulai pada ayat 72, ada episode yang di sensor pada kasus tersebut yakni kasus pembunuhan yang menyebabkan terputusnya ahli waris, sehingga hukum tersebut berlaku hingga sekarang. Beliau juga menjelaskan dalam Power Point ( PPT ) yang dikirmkan kepada seluurh peserta seminar bahwa sapi yang digunakan untuk penyembelihan yaitu sapi yang tidak kecil juga tidak besar, dalam artian sapi itu tengah-tengah di antara keduanya, beliau menyebut dengan bahasa daerahnya yaitu doro/jemoko ( ‘awanun baina dhalik  ) dengan warna sapi yang kuning pekat enak dipandang mata serta dengan kriteria sapi yang belum pernah dipakai untuk membajak dan tidak cacat juga tidak belang ( sapi perah/susu ). Beliau juga menjelaskan bahwasannya Al-Qur’an bukan kitab sejarah akan tetapi di dalamnya menjelaskan banyak sejarah. Dr. Abdurrohman, M. Ud CH. CHI juga menyebutkan bahwa ada 3 komponen sejrah, pertama. Waktu, kedua. Tempat, ketiga. Orang yang terlibat.

Pada penghujung acara, beliau memberi kesempatan untuk seluruh peserta untuk bertanya dan diambil beberapa pertanyaan. Setelah semua pertanyaan sudah terjawab seluruhnya dilanjut dengan acara yang pasti tidak akan terlewatkan yaitu sesi foto/ dokumentasi. Sesi ini di ikuti oleh seluruh peserta dan para dosen yang ikut dalam acara seminar tersebut dengan menunjukkan karya buku karangan beliau.

     

  “Yang menentukan masa depan adalah prosesnya”

            - Dr. Abdurrohman, M. Ud CH. CHI

Penulis : Iva Maulida Azmi

Editor : Putri Salma

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diklat Dan Raker Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir Periode 2023-2024

"TERWUJUDNYA HERMENEUTIKA, SEBAGAI PENAFSIRAN YANG MEMBERI PANDANGAN LEBIH BESAR"

HERMENEUTIKA (Sejarah, Aliran- Aliran, dan Tokoh-tokoh Hermeneutika)