DAURAH ILMIAH I
QIRA’AT AL-QUR’AN DI ERA KONTEMPORER: MENYEIMBANGKAN TRADISI DAN INOVASI
Pada hari Senin tepatnya tanggal 9 September
2024 merupakan suatu momen penting dan bersejarah bagi UIN Sayid Ali
Rahmatullah Tulungagung. Terutama Mahasiswa ataupun Mahasiswi Progam Studi Ilmu
al-Qur’an dan Tafsir yang telah menjadi tamu penting dan menjadi suatu
kehormatan tersendiri karena telah diundang langsung oleh Bapak Ali Abdurrahman
M. Ag selaku Korprodi Ilmu al-Qur’an dan
Tafsir untuk menghadiri acara Daurah Ilmiah yang diadakan oleh PSAT UIN SATU. Tema
pada acara Daurah Ilmiah yakni “Qira’at Al-Qur’an di Era Kontemporer:
Menyeimbangkan Tradisi dan Inovasi”.
Acara berlangsung secara meriah dengan dihadiri seluruh Mahasiswa/i
Prodi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir dari berbagai penjuru semester tidak hanya itu
ada juga beberapa Mahasiswa/i dari Prodi lain yang turut memeriahkan jalannya
acara Daurah Ilmiah tersebut. Selain kemeriahan dalam acara, kekhidmatan acara
juga dapat dirasakan oleh Mahasiswa/i karena kehadiran beberapa tamu istimewa
dan yang utama yakni seorang Ulama’ Al-Azhar Mesir beliau adalah Syeikh Fauzi
Said Muhammad Haikal yang akan menyampaikan materi disertai penerjemah dari
salah satu Dosen UIN beliau adalah Dr. Rizqa Ahmadi. Pembawa acara tersebut merupakan Mahasiswa semester 5 yakni
Akhi Willy dengan lantang dan fasihnya ia membuka acara tersebut menggunakan
Bahasa Arab. Pastinya tidak lupa menyanyikan lagu Indonesia Raya serta Mars UIN
SATU yang didirijeni oleh seorang Mahasiswi semester 3 yakni Natasya Berliana
Aurora. Pembukaan acara Daurah Ilmiah dibuka dengan iringan pepatah kata dari
Korprodi Pendidikan Bahasa Arab beliau adalah Ustadz Khozin yang meyampaikan
“Acara Daurah Ilmiah ini jangan hanya menjadi momen bagi kita untuk melihat dan
mendengar dengan fikiran saja melainkan dengan menghadirkan hati agar ilmu yang
didapat dapat meresap ke rohani kita”. Banyak sekali pelajaran yang dapat
diambil dari penyampaian Syeikh Fauzi Said Muhammad Haikal yakni termasuk
penyampaian beliau terkait Qira’at secara lughowi atau kebahasan merupakan
penjelasan dari kata Qoro’tu Syai’ wajama’tu dan secara istilah maksudnya
adalah bagaimana pelafalan bacaan al-Qur’an. Beliau juga mengatakan bahwasannya
belajar Qira’at bisa dimulai dari Ushul Qowaidz bacaam-bacaan kecil. Banyak
sekali materi yang beliau sampaikan dan tentunya sangat bermanfaat sekali
terutama pada Mahasiswa/i Prodi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir yang masuk dalam
materi mata perkuliahan. Di penghujung acara terdapat sesi tanya jawab yang
disediakan oleh panitia dan terdapat 3 orang Mahasiswa mengajukan pertanyaan.
Sebelum beranjak dari acara tidak lupa seluruh Mahasiswa/i beserta Dosen yang
hadir berfoto bersama dengan riangnya.
Penulis: Shofiyah Qotrunnada
Editor: Naili Saidatil Imtiyaz
Komentar