Melatih Kemampuan Menulis

Oleh: Nadiatul Husna Hanifah

     Menulis merupakan salah satu kegiatan yang dapat menebar manfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Dengan menulis tentu kita melatih otak untuk berpikir mengolah kalimat, memilah-milah kata, maupun memainkan majas. Namun sebelum menulis, penting bagi kita untuk memikirkan pertanyaan-pertanyaan ini. Mengapa kita harus menulis? Mengapa ia harus ditulis? Dan mengapa kita harus menuliskannya? Seberapa kuat jawaban kita pada pertanyaan tersebut menentukan seberapa besar daya tahan kita melewati tantangan ketika menulis.
Source: https://pin.it/2ZT8Bqi

     Ingatlah, bahwa Iman Asy-Syafi’i telah mewasiatkan agar kita gemar menulis, sebuah pesan penuh hikmah supaya mampu kita ambil pelajaran; “Ilmu itu ibarat buruan (hewan liar) dan tulisan seperti tali pengikatnya. Maka ikatlah buruanmu itu dengan tali yang kuat.” Menulis hakikatnya adalah menyapa dengan ilmu, penulis merentangkan ilmunya melampaui dimensi ruang dan waktu. Ia tak dipupus oleh masa dan usia, ia tak terhalang oleh ruang dan jarak. Yang terucap bisa lenyap tak berjejak, sedangkan yang ditulis akan abadi. Menulis tak ubahnya membangun jembatan antara masa kini dengan masa depan. Lihatlah bagaimana Al-Qur’an yang diturunkan seribu empat ratus tahun silam, bisa sampai kepada kita hari ini karena telah dituliskan oleh para sahabat.
     Dalam melatih kemampuan menulis perlulah kita membangun niat yang kuat agar apa yang kita tulis tercapai untuk tuntas. Tentu lama masa menulis berbeda-beda tergantung kejernihan pikiran, waktu, maupun kesempatan menulis. Referensi dari buku, survei maupun riset, juga perkataan orang sangat penting untuk memperkaya data. Keterlibatan hati dan jiwa pada tulisan juga akan mengantarkan emosional dengan menyentuh, mengetuk, membisik, maupun menyentil hati pembaca.
     Mulailah berlatih menulis, kelak akan kau tuai hasil maupun hikmah lewat tulisan yang kau tulis. Bagikan karyamu agar lebih bermanfaat. Mulailah dengan apa yang kau minati, apa yang ingin kau dalami, kuasai bidangmu juga referensimu, tulislah sedikit demi sedikit, tetapkan waktu untuk menulis, membaca maupun berpikir dalam sehari. Jaga konsistensimu agar yang kau tulis segera tuntas, diskusikanlah dengan kawanmu, mintalah tanggapan maupun masukan darinya, pesanlah secangkir kopi bersama, karna secangkir kopi bersama kawanmu saat itu akan terasa manis juga berkenang ketika tulisanmu sudah tuntas.


Editor: Niken Larasingtyas

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diklat Dan Raker Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir Periode 2023-2024

"TERWUJUDNYA HERMENEUTIKA, SEBAGAI PENAFSIRAN YANG MEMBERI PANDANGAN LEBIH BESAR"

HERMENEUTIKA (Sejarah, Aliran- Aliran, dan Tokoh-tokoh Hermeneutika)