"TERWUJUDNYA HERMENEUTIKA, SEBAGAI PENAFSIRAN YANG MEMBERI PANDANGAN LEBIH BESAR"

 

SEKOLAH TAFSIR 2024


Pada Jumat 26 April 2024, pengurus Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Alqur’an dan Tafsir (HMPS IAT) mengadakan kegiatan Sekolah Tafsir yang bertempat di pondok pesantren Nurus Sabil, Sumbergempol, Tulugagung. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan, meningkatkan, serta menunjang mahasiswa dalam dunia perkuliahan. Sekolah Tafsir yang mengusung Tema “Terwujudnya Hermeneutika Sebagai Penafsiran Al-Qur’an yang Memberi Pandangan Lebih Besar”  agenda tersebut, tidak hanya diikuti oleh mahasiswa internal saja. Akan tetapi juga diikuti oleh mahasiswa eksternal, khususnya dalam cakupan wilayah Jawa Timur. Sekolah Tafsir ini berlangsung selama tiga hari, yaitu pada tanggal 26-28 April 2024.

 Kegiatan hari pertama diawali dengan chek in peserta pada pukul 08.00 yang di koordinir oleh sie humas. Kemudian dilanjutkan dengan pembukaan acara Sekolah Tafsir yang di pandu oleh saudari Fariha Amalia dan Iva Maulida Azmi. Acara ini  dibuka dengan bacaan basmalah serta pembacaan ayat suci al- Qur’an Oleh saudara Moh. Alfan ‘Ainun Najib. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya dan Mars Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung yang dipimpin oleh Natasha Berliana Aurora. Dalam acara pembukaan ini, dilengkapi juga dengan sambutan-sambutan. Sambutan yang pertama di sampaikan oleh ketua pelaksana Sekolah Tafsir 2024 yakni Dwi Wahyu Putra Ramadan, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari ketua umum HMPS IAT Achmad Ali Akbar, sambutan ketiga disampaikan oleh Bapak Ali Abdur Rahman selaku koorprodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, sambutan keempat disampaikan oleh Ibu Alfa Mardiana selaku Direktur PSQT, dan sambutan terakhir disampaikan oleh perwakilan FKMTHI Jawa Timur. Acara pembukaan Sekolah Tafsir ini kemudian diakhiri dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh kak Arju Bahroin, sebelum kemudian dilanjutkan dengan kontrak forum demi kelancaran acara yang selanjutnya dilaksanakan.

             Dalam acara Sekolah Tafsir ini dihadiri oleh dua pemantik yang sangat luar biasa. Pemantik pertama ialah Prof. Dr. Phil. Sahiron, M. A yakni pakar Hermeneutika Indonesia  salah satu dosen Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Pada penyampaian materi pertama ini saudara Aditiya Firman Maulana bertugas sebagai moderator yang mengatur jalannya penyampaian materi pengenalan hermeneutika. Dalam materi yang disampaikan oleh Prof. Sahiron, beliau menjelaskan seputar tokoh dan aliran-aliran hermeneutika. Dalam pembahasan aliran ini, Prof. Sahiron membagi aliran hermeneutika  menjadi tiga aliran, yakni aliran Obyektivis, aliran Subyektivis dan aliran Obyektivis-cum-Subyektivis. Beliau menjelaskan bahwa aliran Obyektivis merupakan aliran yang lebih menekankan pada pencarian makna asal dari obyek penafsiran. Beliau juga memaparkan bahwasannya aliran ini juga merupakan pandangan seorang mufassir untuk menyampaikan apa yang dimaksud oleh mushonnifnya dan ukuran kebenaran aliran ini bisa di akui ketika ungkapan sang mufassir selaras dengan maksud mushonnifnya.

Pada aliran yang kedua yakni aliran Subyektivis beliau memaparkan bahwasanya aliran ini lebih menekankan pada peran pembaca/penafsir dalam pemaknaan terhadap teks, aliran ini merupakan kebalikan dari aliran Obyektivis. Kebenaran pada aliran ini diukur dengan besar atau tidaknya pengeruh terhadap masa kini, lebih besar pengaruhnya maka lebih besar pula peluang kebenarannya. Dan pada aliran yang terakhir yakni aliran Obyektivis-cum-Subyektivis beliau menjelaskan bahwa aliran ini merupakan aliran yang berada di tengah-tengah aliran Obyektivis dan aliran Subyektivis. Dalam hal pemaknaan terhadap teks yang ditafsirkan, aliran ini berusaha menguak kembali makna orisinal/historis di satu sisi dan pengembangan makna teks untuk masa dimana teks itu ditafsirkan. Kegiatan setelahnya yakni Forum Group Discution (FGD) yang dilaksanakan setelah break shalat maghrib dan isya, kegiatan ini bertujuan untuk mengulas atau mengevaluasi kembali materi-materi yang telah disampaikan pemantik.

Kegiatan pada hari kedua diawali dengan senam bersama pada pukul 06.00 yang kemudian dilanjut dengan sarapan dan bersih bersih diri. Untuk penyampaian materi dihari kedua ini, dimulai pukul 09:00. Pada sesi ini, disampaikan oleh Dr. H. Mohammad Yahya, M.Hum. beliau juga merupakan pakar Hermeneutika Indonesia sekaligus dosen Institut Agama Islam Negeri Cirebon. Materi disampaikan pada hari ini terbagi menjadi dua sesi. Pada sesi pertama pemateri mengulang materi yang disampaikan oleh Prof. Sahiron yang kemudian dilanjutkan dengan pemaparan pemateri mengenai Hermeneutika Filosofis Hans-George Gadamer dan Hermeneutika Romantik F.D.E. Schleiermacher.


 Kemudian dilanjutkan praktik pada sesi kedua, pada sesi ini peserta dibagi menjadi tiga kelompok. Adapun materi yang menjadi objek praktik yakni surah Al-ahzab ayat 40, dalam praktik ini peserta mengaplikasikan Hermeneutika ala Hans-George Gadamer sebagai panduan penafsiran hermeneutika. Setiap kelompok mendiskusikan ayat tersebut, dan berusaha mematuhi  langkah demi langkah metodis dalam pengaplikasian hermeneutika tersebut. Setelah diskusi selesei, setiap kelompok mempersentasikan hasil produk penafsirannya didepan peserta lainnya. Pada praktik ini peserta dipantau dan didampingi langsung oleh pemateri. Sesi praktik ini selesei pukul 15:00. Kegiatan pada hari ini dilanjut pada malam harinya, dimana panitia mengadakan nonton bersama sebagai hiburan untuk seluruh peserta sebelum penutupan Sekolah Tafsir yang diadakan besoknya.


          Hari  ketiga merupakan hari terakhir dalam rangkaian kegiatan Sekolah tafsir ini, sebelum dimulainya penutupan Sekolah Tafsir panitia mengadakan saresehan bersama peserta yang bertujuan untuk mengevaluasi kegiatan Sekolah Tafsir agar lebih baik dari tahun ke tahunnya. Kemudian dilanjutkan dengan penutupan sekolah tafsir yang diawali dengan membaca basmalah dan dilanjutkan dengan sambutan-sambutan, sambutan yang pertama disampaikan oleh Dwi Wahyu Putra Ramadan selaku Ketua Pelaksana sekolah Tafsir 2024, sambutan yang kedua disampaikan oleh Achmad Ali Akbar ketua umum HMPS IAT 2024 dan sambutan yang terakhir sekaligus doa disampaikan oleh Bapak KH. Muhajir Hasan selaku pengasuh Pondok Pesantren Nurus Sabil. Dipenghujung acara panitia memberikan apresiasi kepada peserta yang aktif dalam forum yang diambil dari dua peserta laki-laki dan dua peserta dari Perempuan.

 

Penulis : Naili Saidatil Imtiyaz

Editor : M. Anwar Asyrofi & Putri Salma













Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEMBANGUN SINERGITAS MELALUI DIKLAT DAN RAPAT KERJA MENUJU HMPS ILMU AL-QUR'AN DAN TAFSIR YANG TERINTEGERITAS

HERMENEUTIKA (Sejarah, Aliran- Aliran, dan Tokoh-tokoh Hermeneutika)

FORMAT : TAFSIR AL-QUR'AN TENTANG PERAN PEREMPUAN DI ERA MODERN