FORMAT: Mahasiswa Tafsir Mau Jadi Apa?

 

FORMAT

‘Forum Diskusi Mahasiswa Tafsir’

Oleh : Faradila Retno K

FORMAT merupakan Forum Diskusi Mahasiswa Tafsir.  Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 28 Mei 2022 kemarin yang dibawakan oleh devisi intelektual Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Al-Quran dan Tafsir. Diskusi kali ini mengangkat tema “Mahasiswa Tafsir Mau Jadi Apa?” yang mana tema tersebut diharapkan mampu membawa mahasiswa IAT menuju cara pandang yang lebih jelas dan luas. Acara ini di isi oleh seorang pemateri yang bernama bapak Faisol Amin S,Ag. Beliau merupakan mahasiswa pascasarjana prodi IAT di UIN SATU Tulungagung.

Pemateri mengawali diskusi kali ini, dengan menyebutkan berbagai alasan mahasiswa IAT mengambil jurusan ini. Alasan yang paling umum biasanya sebagian mahasiswa tafsir merupakan santri penghafal al-Qur’an yang memiliki rasa penasaran terhadap apa yang mereka hafalkan. Lantas kemudian berangkat dari rasa penasaran tersebut lalu dipilihlah prodi ini untuk mereka dalami. Namun, tidak sedikit juga dari mereka yang merasa terjebak, sebenarnya mereka tidak memiliki passion pada bidang tersebut, sehingga ketika mengambil jurusan ini hanya bermodalkan semangat semata.

Selain itu, pemateri juga menjelaskan mengenai hal-hal yang sangat berpengaruh semasa kuliah antara lain, yaitu : Pertama, mengenai kurikulum. Sebagai mahasiswa harus mempunyai target kelulusan. Alangkah baiknya jika kita mengetahui pada semester berapa kita akan lulus kuliah, karena hal tersebut akan sangat berpengaruh untuk kedepannya. Kedua, Circle (lingkungan). Dalam hal ini, circle meliputi pertemanan, kompetitor (rasa daya saing) dan semua hal yang bersifat organisasi, dari sini diharapkan memiliki mindset yang semakin berkembang. Ketiga, potensi atau kemampuan diri. Dimana pada poin ini sangat diperlukan adanya ketekunan dan keuletan seorang mahasiswa tafsir dalam menggeluti bidangnya. 

Pada diskusi kali ini juga dijelaskan bahwa sebenarnya tafsir sendiri bukan tentang benar atau salah dalam menafsirkan. Namun tentang keilmiahan sebuah penafsiran yakni bagaimana kita menikmati berbagai etalase penafsiran yang beragam. Sebab semua orang berhak menafsirkan, asalkan tidak otoritatif. Maka dari itu, setiap orang memiliki hak untuk merespon al-Qur’an dengan melalui berbagai jalur, baik menggunakan metode linguistik atau tidak, bahkan mungkin ada diantaranya yang mengaitkan hal-hal modern dengan sejarah masa lalu. Seperti yang kita ketahui bahwa penafsiran al-Qur’an masa kini cenderung fokus menjawab mengenai isu-isu terkini, tentunya di sini sejarah menjadi suatu inspirasi tersendiri untuk menjawab isu-isu tersebut. Bisa juga kondisi yang berkembang saat ini merupakan jawaban dari persoalan-persoalan yang pernah muncul dari periode sebelumnya. Untuk itu, penafsiran era klasik, modern dan kontemporer tidak bisa dipisahkan karena ke tiganya memang saling berkaitan. Maka dari itu, melalui pintu Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir diharapkan para mahasiswa tafsir mampu menjadi pribadi yang suka melakukan penelitian (research) ataupun seorang cendikiawan atau ulama’ (scholar). Itulah sedikit potongan penjelasan dari pemateri.

Syukurlah acara diskusi pada hari minggu yang cerah ini berjalan dengan lancar tanpa suatu halangan apapun. Semoga diskusi kali ini dapat memberikan manfaat dan hikmah tersendiri bagi kita semua serta dapat mempererat hubungan silaturrahmi kita, terutama sesama mahasiswa Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir.

            Salam Literasi J

Komentar

LailatunNadhiroh mengatakan…
Judulnya mahasiswa tafsir mau jadi apa? Dari tulisan di atas saya ambil kesimpulan mahasiswa IAT menjadi peneliti/penulis. Lantas apakah sarjana tafsir hanya terpatok di situ saja? Apakah tidak bisa ke bidang yg lainnya? Lantas bagaimana temen" mahasiswa IAT yg tidak bisa/tidak ingin menjadi penulis/peneliti? Bisa jadi apa mereka?
Alfin Saifullah mengatakan…
Mahasiswa tafsir adalah pedang. Ia dapat menggunakannya,
Menjadi pedanggan yang punya banyak uang.

Postingan populer dari blog ini

Diklat Dan Raker Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir Periode 2023-2024

"TERWUJUDNYA HERMENEUTIKA, SEBAGAI PENAFSIRAN YANG MEMBERI PANDANGAN LEBIH BESAR"

HERMENEUTIKA (Sejarah, Aliran- Aliran, dan Tokoh-tokoh Hermeneutika)