SEMARAK TAFSIR 2021

SEMARAK TAFSIR 2021


Oleh: Binti K. Rahma

Semarak Tafsir adalah agenda tahunan Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Al Qur’an dan Tafsir. Acara tersebut diselenggarakan pada tanggal 30 Oktober 2021 yang bertempat di Sasana Budaya Ngesthi Laras. Semarak Tafsir mengusung tema “ Implementasi dan Rekonstruksi Moral Al Qur’an Di era Digital”.  Adapun sedikit penjelasan dari tema yakni Semarak Tafsir 2021  merupakan acara seminar mengusung tema  Implementasi dan Rekonstruksi Moral Al Quran di Era Digital. Diharap para mahasiswa di era digital ini bisa menerapkan moral yang ada di dalam Al Quran. Kegiatan Semarak Tafsir ini dihadiri oleh warga Ilmu Al Qur’an dan Tafsir serta ketua lembaga se-FUAD. 

Moral adalah suatu sikap tingkah laku yang dimiliki seseorang untuk menghormati sesama manusia yang dimulai dari perbuatan, ucapan, dan perilaku. Di era digital ini, tak sedikit dari kalangan mahasiswa yang hingga saat ini masih belum mampu menyesuaikan moral agar selaras dengan zaman yang terus berkembang. Terbukti dengan masih banyaknya generasi milenial yang sedang mengalami krisis moral, mengenai tata krama dan juga adab.

Perubahan di era digital adalah suatu hal yang tidak dapat dihindari, yang memiliki dampak terhadap perubahan perilaku pribadi maupun sosial masyarakat. Untuk itu diperlukan kejelian dalam memilih dan memilah proses tersebut agar perubahan tersebut tidak menimbulkan dampak yang negatif. Mahasiswa merupakan pemuda yang memiliki potensi besar dalam mengontrol berbagai perubahan yang ada melalui fungsinya sebagai agen perubahan (agent of change) menuju ke arah yang positif.

Dalam al-Qur’an diterangkan bahwa moral itu termasuk kesabaran, kemurahan hati, kejujuran, kesetiaan dan kepercayaan. Sebagai salah satu Jurusan di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) memiliki budaya tersendiri dalam lingkungan sosial fakultas dan jurusan. Menganalisis sikap moral dengan mengimplementasikan al-Qur’an. Segala sesuatu yang sudah menjadi bagian dari perkuliahan ini sebenarnya masih ada saja yang salah atau kurang dalam membaca, memaknai, sehingga wawasan yang didapat pun belum memadai. Berdasarkan beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa penjelasan tema SEMARAK TAFSIR 2021 berarti bagaimana kita bisa mempelajari akhlak moral al quran di era digital.

Acara semarak tafsir ini juga terdapat lomba-lomba guna mengembangkan bakat terpendam bagi mahasiswa. Adapun macam-macam  lombanya yakni da’i, kreasi reels instagram, kaligrafi dan qiro’ah. Pemenang lomba diambil juara 1 dan 2 saja dan yang pasti hadiahnya tak kalah menarik, ujar PJ lomba.  Lomba-lomba tersebut dilaksanakan 1 minggu sebelum acara seminar tafsir. Pemenang lomba akan di umumkan pada akhir acara seminar tafsir dan di uploud di akun instagram tafsir.uinsatu.

Kegiatan seminar tafsir ini diisi dengan pra acara yakni Karawitan Teater Pro-Test setelah itu pukul 07.30 chek in peserta. Kegiatan tersebut dimulai dengan pembukaan yang dibawakan oleh Muhammad Badi’us Sulton dan Ayu Setya. Acara ini dibuka dengan pembacaan ayat-ayat suci Al Quran oleh Mohammad Misbakhul Fahimi. Acara yang selanjutnya yakni menyanyikan lagu Indonesia raya dan Mars UIN SATU SayyId Ali Rahmatullah Tulungagung yang dipimpin oleh Lutfiyya Kamaliya Bilqis. Berikutnya sambutan-sambutan. Sambutan pertama disampaikan oleh ketua pelaksana, sambutan yang kedua oleh ketua umum HMJ Ilmu Al Qur’an dan Tafsir dan terakhir yakni sambutan dari Bpk Hibbi selaku kajur. Selanjutnya penyampain materi seminar tersebut ada 2 pemateri dan 1 moderator. Adapun pemateri nya yakni Prof. Dr. H. Achmad Patoni, M.Ag serta Dr. KH. Teguh Ridwan dan dimoderatori oleh Ust. Amry Zumaro, S. Ag ( mahasiswa pasca sarjana IAT). Dalam penyampaian dijelaskan bahwa sumber ajaran islam itu pasti baik diantaranya nilai ajaran-ajaran moral yang kita yakini Al Qur’an al karim. Dijelaskan dalam filasafat islam pada abad ke-11 muncul bapak etika islam yakni Ibn Miskawaih, beliau menerangkan bahwa akhlak adalah tindakan secara spontanitas. Akhlak sendiri dibagi menjadi 2 yakni mahmudah dan madzmumah. Mahmudah adalah akhlak yang baik sedangkan madzmumah yakni akahlah yang jelek atau tercela. Pemilahan mana yang baik dan buruk tersebut adalah etika ( ilmu yang mengkaji hal-hal yang baik dan buruk). Di era digital ini terdapat tantangan yakni “ Dunia Ada Dalam Tangan Kita” Dengan pernyataan tersebut kita dituntut untuk bisa mengimplementasikan al quran di era digital saat ini. Itulah sedikit cuplikan materi yang telah disampaikan. 

Acara ditutup dengan do’a dan potong tumpeng dalam rangka gebyar Maulid Nabi SAW. beberapa ucapan terimakasih dari ketua pelaksana dan ketua HMJ IAT untuk pemateri, moderator dan seluruh panitia yang bertugas atas partisipasi sehingga sukses dan lancarnya acara sampai selesai pada 30 Oktober 2021. Dan yang terkahir pembacaan pemenang/ juara lomba.

Alhamdulillahi Rabbil 'Alamiin acara Semarak Tafsir 2021 dapat berjalan dengan sukses dan lancar. Semoga seluruh proses dalam acara Semarak Tafsir 2021 ini dapat  memberikan hikmah dan lebih dapat mempererat hubungan tali silaturahmi antara mahasiswa baru jurusan Ilmu Al-qur’an dan Tafsir dan seluruh peserta lainnya.

Salam literasi 



Editor: N. Larasingtyas

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Diklat Dan Raker Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir Periode 2023-2024

"TERWUJUDNYA HERMENEUTIKA, SEBAGAI PENAFSIRAN YANG MEMBERI PANDANGAN LEBIH BESAR"

HERMENEUTIKA (Sejarah, Aliran- Aliran, dan Tokoh-tokoh Hermeneutika)